Bab 248
Mungkin hanya bisa meninggalkan tempat itu atau benar-benar keluar, baru bisa membiarkan waktu pelan-pelan membawa pergi rasa sakit dan penyesalan, bahkan melupakan semuanya.
Daniel melihat Orlin, bahkan dapat melihat rasa sedih dari mata Orlin.
Daniel menarik balik pandangannya, mereka tidak lagi melanjutkan topik tadi.
"Ayo, keluar dan jalan-jalan."
"Baik." Seketika Orlin menyimpan semua perasaannya, lalu mengikuti Daniel berjalan keluar.
Mereka berdua terus berjalan ke depan. Setelah melewati satu jembatan, baru terlihat ada persimpangan di samping jembatan. Saat melihat ke sana, baru tahu itu adalah ladang yang tandus.
Di musim ini, Kabupaten Nosia tidak ada yang menanam pohon, jadi tidak ada pemandangan yang cantik.
Mereka berdua berjalan menuju ladang itu. Sambil jalan, sambil ngobrol.
Setelah melewati ladang itu, mereka berjalan ke samping danau. Tiba-tiba merasa dingin dan langit mulai gelap.
Daniel melihat ke atas, baru tahu kalau langit tiba-tiba penuh dengan awan hitam yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda