Bab 250
Dia mendongak ke sana tanpa sadar, tapi dia tidak menyangka dirinya akan melihat orang yang tak mungkin datang.
"Pak Ian?" Orlin mengerutkan kening, lalu menatapnya dengan waspada. "Kenapa kamu bisa ke sini?"
Tangan kiri Ian memegang buket mawar putih, tangannya memegang keranjang buah sambil berjalan ke arahnya.
Dia meletakkan barang itu di meja, baru melihat ke arah Orlin. Lalu menatapnya dari atas ke bawah seperti melihat seorang mangsa.
Tatapan Ian membuat Orlin merasa tidak nyaman.
Ketika dia sedang berbicara, Ian duluan menarik pandangannya.
"Dua hari lalu aku kembali ke kota, hari ini baru tahu kabar kamu terkena masalah, jadi datang menjengukmu," kata Ian sambil mendekati Orlin. "Bagaimana? Apa sudah baikan? Perlu aku mengantarmu ke rumah sakit di kota untuk melakukan pemeriksaan?"
Orlin kira dirinya salah lihat. Mereka adalah rekan kerja, kalau Ian benaran menjenguknya, dia juga tidak boleh bersikap dingin padanya, hanya bisa berkata dengan sungkan, "Sudah baik-baik, besok sud

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda