Bab 252
"Siapa kamu?"
Setelah mendengar pertanyaan Aaron, Ian menarik napas dalam-dalam dan membalikkan tubuh dengan senyuman di wajah.
"Aku rekan Bu Orlin, namaku Ian. Kamu siapanya Bu Orlin?" Ian berinisiatif untuk mengulurkan tangan ke arah Aaron sambil mengamati pria itu dan nadanya penuh pertanyaan.
Melihat kemunculan Aaron, Ian langsung teringat apa yang Sinta katakan sebelumnya dan identitas Aaron. Seketika raut wajahnya pun menjadi agak aneh.
Aaron menatap tangan Ian yang terulur. Tangannya tergantung diam di sisi tubuh, tetapi tatapannya tertuju pada wajah Ian dengan dingin.
Aura penindasan yang memancar dari seluruh tubuhnya sangat kuat.
Terutama tatapan Aaron terasa seolah menembus ke dalam hati Ian, membuatnya sulit untuk menyembunyikan diri.
Rasa takut menyelimuti Ian dengan kuat. Butiran keringat dingin muncul di punggungnya dan dia menarik tangan yang terulur kembali dengan canggung.
"Aku kenal kamu." Aaron berkata dengan ketus, "Barusan apa yang kamu lakukan?"
Begitu kata-kata

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda