Bab 285
Karena sudah sampai di titik ini, Aaron hanya bisa terus melangkah maju.
Sebelumnya, dirinya terlalu terburu-buru. Belum memikirkan akibatnya, tetapi dirinya sudah datang mencari Orlin, pada akhirnya tetap saja ....
Aaron menarik napas dalam-dalam, menekan emosi gelisah di dalam hatinya. Dirinya menyimpan ponselnya, lalu terus berjalan ke depan.
Sesampai di lobi rumah sakit ....
Lampu di ruang jaga masih menyala, Aaron berjalan mendekat dan mengetuk jendela.
Malam itu cukup sepi, dan suster muda yang sedang bertugas tengah menunduk bermain ponsel di atas meja. Mendengar suara ketukan di kaca, suster itu langsung mendongak.
Aaron beberapa hari ini hampir tinggal di rumah sakit, tenaga medis di rumah sakit yang tidak terlalu banyak pun hampir semuanya mengenal dia.
Melihat itu adalah Aaron, wajah suster itu langsung tersenyum. Suster itu membuka jendela kaca dan menjulurkan kepala, bertanya, "Tuan Aaron, ada perlu?"
"Aku ada sedikit urusan, ingin minta bantuanmu. Sekarang kamu punya wakt

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda