Bab 288
Tatapan mata Aaron tampak suram.
Dia tahu, alasan "tidak kekurangan apa pun" hanyalah dalih Orlin untuk menolaknya. Wanita itu sebenarnya hanya tidak mau menerima pemberiannya.
Namun, dia ... menerima pemberian dari Daniel.
Begitu memikirkan hal itu, hati Aaron merasakan panas membara, kecemburuan yang datang bertubi-tubi, kegetiran di dalam hati.
Dia menatap Orlin, rasa getir dan kecewa di matanya seolah hendak meluap.
Saat berpapasan dengan pandangannya, jari Orlin yang terjulur di sisi tubuhnya tanpa sadar menggenggam, lalu wanita itu mengalihkan pandangan dengan diam.
Melihat penghindaran itu, senyum pahit di sudut bibir Aaron makin dalam. Dirinya dengan bijak mengalihkan topik, "Sarapan akan dingin, cepat duduk dan makanlah."
Orlin tak bisa mengartikan dengan jelas perasaan yang melintas di hatinya. Dia mengatupkan bibir, lalu berjalan mendekat dan duduk untuk makan.
Aaron menatap sosok wanita itu yang sedang bersantap dengan tenang. Hatinya masih diliputi kesepian, tetapi matanya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda