Bab 305
Carlo melihat darah di bibir Kyla dan mengulurkan tangan untuk menyekanya. Sorot mata pria itu menyiratkan kesedihan, tetapi yang jauh lebih jelas rasa frustrasi yang terus muncul dalam dirinya.
Carlo tidak mengerti mengapa dia dan Kyla bisa sampai pada titik ini.
Jelas Carlo sudah mengalah kepada Kyla dan bersedia untuk tunduk padanya, tetapi Kyla masih menolak untuk bersama kembali.
Carlo gelisah setelah memikirkan hal ini.
"Sentuhanku begitu menjijikkan bagimu?" Carlo kesulitan menahan amarahnya dan berkata sambil mencibir, "Sayang sekali setelah bertahun-tahun menikah, nggak ada satu pun bagian tubuhmu yang belum kusentuh."
"Nggak peduli seberapa enggannya kamu, kamu harus memenuhi kewajibanmu sebagai seorang istri."
Mata Kyla memerah, "Carlo, apa perlu bagimu untuk mempermalukanku seperti ini?"
Carlo menatap mata Kyla yang memerah dan hanya merasa sedih sesaat sebelum berkata dengan tegas.
"Awalnya aku ingin berbicara denganmu dan membiarkanmu perlahan melupakan niat untuk bercera

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda