Bab 376
Febriani menatap kepala sekolah dengan penuh syukur setelah mendengar ini, tetapi kemudian menggelengkan kepalanya.
"Nggak, Pak, aku ...."
Kepala sekolah menyela dengan tangan dan berkata dengan dahi berkerut, "Ada yang kamu khawatirkan? Khawatir reputasimu akan terpengaruh karena baru tiba di sini dan langsung tinggal di rumahku, ya?"
Melihat kepala sekolah salah memahami maksudnya, Febriani buru-buru melambaikan tangan dan menjelaskan, "Bukan itu maksudku, Pak, kamu salah paham."
"Aku tahu kamu ingin membantuku dan aku sangat berterima kasih, tapi aku sudah cukup merepotkanmu. Kamu baru punya cucu dan ini adalah saat yang sibuk bagi keluargamu, mana mungkin aku bisa datang ke rumahmu dan menambah kesulitanmu di saat seperti ini?"
"Ternyata ini yang kamu khawatirkan." Kepala sekolah mengangguk tanda mengerti, tetapi tetap membujuk, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkan hal-hal ini. Ini cuma masalah kecil dan kamu juga nggak akan tinggal untuk waktu yang lama. Kamu bisa pindah setelah mene

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda