Bab 393
Keinginan untuk melindungi di dalam hatinya tumbuh tanpa alasan.
Carlo menunduk dan melihat betis Paula yang masih berdarah.
Untungnya, karena cuaca cukup dingin, darah mengalir sangat lambat. Lukanya tidak terlihat terlalu serius.
Paula mengentakkan kakinya, merapatkan jaketnya berulang kali, tapi tetap tidak bisa menghentikan hawa dingin itu dan pergelangan kakinya sangat sakit hingga mati rasa.
Sesekali, Paula melihat persimpangan yang akan dilewati Carlo, tapi tidak bisa tidak membenci Carlo karena datang terlalu lambat.
Jika bukan karena menunjukkan sisi lemahnya pada Carlo, Paula tidak akan sebodoh itu mengenakan pakaian tipis seperti itu di cuaca dingin. Jelas kakinya terluka, tapi masih saja mengenakan sepatu hak tinggi.
Jika Carlo tidak datang lagi, Paula akan mati kedinginan terlebih dahulu.
Sambil mengumpat dalam hatinya, Paula melirik ke arah itu dengan santai, tapi tiba-tiba melihat sosok yang dikenalnya berjalan ke arahnya.
Begitu melihat wajah Carlo, Paula langsung membe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda