Bab 301
Thalia agak terkejut, tidak menyangka semuanya bisa secepat ini.
Janio langsung membawanya ke panti asuhan.
Berbeda dengan kondisi dulu yang suram dan kumuh, Panti Asuhan Rembulan Hijau yang baru kini sudah sangat bagus secara keseluruhan.
Semua fasilitasnya juga sudah diganti baru.
Bahkan mainan di halaman diganti juga.
Thalia menatap Janio dan berkata pelan, "Terima kasih."
Janio mengangkat alisnya sedikit. "Selain bilang terima kasih, kamu masih bisa ngomong apa lagi?"
Setiap kali, Thalia hanya bisa mengucapkan dua kata itu dengan kikuk.
Thalia terdiam sebentar, lalu berkata pelan, "Kalau begitu, aku traktir kamu makan?"
"Traktirnya juga nggak niat sekali, seolah aku yang memaksamu." Janio tertawa kecil.
Thalia jadi tidak tahu harus bagaimana. Dia mengerutkan kening, seolah sedang berpikir serius.
Janio berkata pelan, "Kamu cukup kerjakan tugasmu di Grup Harmoni dengan baik saja. Itu sudah cukup."
"Kamu orang yang aku pertahankan di depan para orang tua kolot itu. Jangan bikin aku m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda