Bab 37
Saat hendak pergi, Jimmy tiba-tiba mengeluarkan sebutir permen dan memberikannya pada Thalia. Dia menulis di papan kecil: [Jangan sedih. Walau cuma satu persen, tetap masih ada harapan.]
Thalia menerimanya. Dia tersenyum paksa, meski wajahnya tetap pucat.
Zavier melihat permen itu sekilas, lalu berkata dengan nada datar, "Sejak kapan kamu suka permen?"
Jimmy menjawab dengan santai, "Anak-anak yang datang buat periksa ke tempatku lumayan banyak. Mereka gampang menangis, jadi aku kasih permen buat menenangkan mereka."
Zavier hanya mengangguk, lalu membawa Thalia keluar.
Namun, Thalia masih gelisah. Pikirannya kacau dan tidak bisa tenang.
Dia takut Andre benar-benar tak akan mengizinkannya ke rumah sakit lagi.
Dia tahu betul, kalau ingin operasi, dia harus menabung sendiri.
Keluarga Wenos tidak akan membiayainya.
Tentang implan koklea ini, Raffa sebenarnya sudah bukan sekali dua kali menyarankannya. Bahkan beberapa tahun lalu sudah pernah membicarakannya dengan Andre.
Namun, selalu ditola

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda