Bab 419
Thalia menghela napas. "Pertunangan itu aku yang ajukan, nggak ada hubungannya dengan pembatalan pertunangan."
Dia menatap Zavier, matanya bersih dan jernih, seperti diselimuti kabut malam yang membuat Zavier tidak bisa membacanya.
Thalia berkata, "Zavier, kita bertunangan lima tahun, aku pakai lima tahun itu untuk menyadari satu hal, kita nggak cocok."
Mungkin dulu dia masih polos, berpikir cinta bisa menaklukkan segala kesulitan.
Tapi cinta memang barang habis pakai.
Ketika yang tersisa hanya lapisan tipis, jangankan menaklukkan segala kesulitan, bahkan beratnya satu kalimat saja sudah tidak sanggup ditahan.
Zavier masih menatapnya. Dia lebih tinggi satu kepala, bayangannya hampir menutupi Thalia sepenuhnya, seolah memeluknya.
Di dalam pupilnya yang dalam, muncul riak-riak halus. Dia menatap Thalia. "Ini nggak adil, Thalia, kenapa saat mau kamu bisa mendapatkannya dan bisa tinggalkan saat nggak mau?"
Thalia sedikit bingung dengan kalimatnya. "Tapi Zavier, bukankah dalam hubungan ini,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda