Bab 101
"Kamu lepaskan aku!"
Albert melonggarkan genggamannya, barulah kaki Sally yang sedikit menjinjit bisa menapak lagi.
Albert melihat jam dan berkata, "Aku sudah membuat janji dengan Jovian. Kamu juga tahu dia sibuk. Kalau berani kabur, sekarang juga kupatahkan kakimu."
Jovian?
Baru saja dia menipu Jovian sebanyak 20 miliar, mana mungkin dia mau ketemu orang itu lagi.
Namun apa pun yang Albert katakan, biasanya harus dituruti.
Pergelangan tangannya masih digenggam erat, Sally pun ditarik sampai ke lantai atas rumah sakit Keluarga Sugianto.
Tidak disangka, di sana sudah ada Eva dan dia sedang menangis.
"Kak, tanganku nggak akan meninggalkan bekas, 'kan?"
Eva sebelumnya sengaja membeli buzzer untuk menyebar gosip kalau Pipit Kecil Dunia Fana sudah meninggal. Opini netizen kembali berbalik arah. Saat melihat Cyndia diserang, dia sangat senang sampai memecahkan gelas di tangannya. Pecahannya memantul dan melukai punggung tangan, sedikit berdarah.
Eva masih terisak. Begitu menoleh dan melihat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda