Bab 143
Setelah menutup pintu, mandi dan keluar dengan piyama, Albert sudah berada di kamar tidurnya.
Tatapan pria itu tertuju pada sepasang lutut yang merah karena jatuh.
Pupil mata Albert menyusut, lalu dia pun menarik wanita itu dan menindihnya di atas kasur.
Pipi Sally langsung memerah dan dia tersentak. "Lepaskan aku!"
Jari-jari pria itu diselipkan ke dalam, tetapi begitu merasakan bantalan tebal tersebut, dia pun ingat kalau hari ini adalah masa menstruasi Sally.
Ternyata bukan.
Albert pun melepaskan Sally.
Sally sangat marah hingga seluruh tubuh menggigil. Begitu dilepaskan, dia pun langsung berlari ke kamar mandi.
Lambung adalah organ emosional manusia.
Sally merasa ingin muntah. Malam ini dia belum makan apa-apa, jadi tidak ada yang bisa dimuntahkan selain air kuning.
Mendengar ini, Albert bergegas menuangkan segelas air hangat untuknya.
Sally muntah beberapa kali, wajahnya memucat. Saat mendongak dan melihat sosok di cermin, dia tidak bisa berkata apa-apa.
Albert menyerahkan air hang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda