Bab 168
Saat itu asisten lain Adrian yang bernama Kino kebetulan keluar dari ruangan. Albert mengangkat dagunya dan berkata, "Pinjamkan aku ponselmu."
Kino tertegun. Sebelum sempat bereaksi, ponselnya dirampas oleh Albert.
Sebagai orang kepercayaan Adrian, Kino tentu saja membenci sikap semena-mena Albert.
Namun Keluarga Petro adalah atasannya, jadi orang pintar tidak akan mencoba mencari masalah di saat seperti ini.
Albert memasukkan nomor Sally, tetapi sebuah kontak muncul sebelum dia selesai mengetik.
Nona Sally.
Sorot matanya menjadi dingin saat menatap Kino.
Kino mengerutkan kening dalam diam.
Albert menekan nomor itu dengan kesal. Dia bahkan menarik dasi seolah itu akan melegakannya.
Panggilan itu langsung tersambung dan terdengar suara serak Sally.
"Pak Kino, ada apa?"
Bagus sekali. Albert sebagai suami diblokir, asistennya pun juga diblokir.
Asisten orang lain malah diingat dengan sangat baik.
Albert benar-benar naik pitam.
"Nggak lihat pesan yang kukirimkan?"
Sally sudah menahan tubuh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda