Bab 196
Nyonya Anita dulu sudah benar-benar marah, sepanjang hidupnya tidak akan lupa nama Sally.
Seluruh Keluarga Sugianto juga sangat membenci Sally.
Sekarang bertemu di jalan sempit, ekspresi beberapa anggota Keluarga Sugianto terlihat jelek.
Tatapan Nyonya Anita meneliti Sally. Saat dia ingin bicara, Jovian buka mulut.
"Nenek, ayo pergi dulu."
Nyonya Anita menatap Sally dengan tajam, seakan memberi sinyal, ini belum selesai.
Sally memalingkan wajah dan langsung menekan lift.
"Bajingan kecil."
Nyonya Anita tiba-tiba berkata kasar, "Nanti kamu akan tahu betapa sulit hidupmu karena telah menyinggungku."
Sally sudah masuk lift, pintu hampir menutup, "Bajingan tua, aku pernah menyinggungmu, tapi aku masih hidup baik-baik saja."
Nyonya Anita pikir dirinya salah dengar dan kekagetan melintas di mata Jovian.
Namun, pintu lift menutup pada saat ini.
Nyonya Anita gemetar dan hampir pingsan, "Bajingan! Bajingan sialan!"
Giginya menggertak, penuh dendam.
Sally sudah sampai lobi lantai satu. Ponselnya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda