Bab 203
Sally buru-buru mengejarnya, "Kak."
Setelah kembali ke kamar, Indira duduk di atas ranjang.
Rumah yang dulu mereka beli ini memang tidak besar, tapi rumahnya rapi dan terasa hangat. Bisa dilihat kalau Indira merawat rumah ini dengan sepenuh hati. Dia adalah wanita yang paling pandai mengurus rumah yang pernah Sally kenal.
"Kak, lebih baik cerai saja dengan kakak ipar, sebenarnya dia yang menjadi bebanmu. Orang yang sakit ibunya, bukan ibumu. Kalau cerai, enam ratus juta ini sudah nggak ada hubungannya sama kamu."
Indira menatap dengan mata memerah, lalu tersenyum tipis, "Sally, aku nggak bisa seperti itu. Yogi itu suamiku, dia bilang mau cerai pasti hanya emosi. Kami sudah kenal bertahun-tahun, dia sering bantu aku. Aku nggak bisa meninggalkannya sewaktu dia susah. Itu terlalu egois."
Sally terdiam, tidak tahu harus ngomong apa. Setelah beberapa detik, dia baru bicara, "Kalau begitu, rumah jangan dijual. Aku transfer enam ratus juta ke kamu."
Indira mendongak, melihat foto pernikahan y

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda