Bab 224
Sally membungkuk, mengambilkan sandal rumah untuk Indira.
Indira masih memakai celemek kerja dari restoran hotpot, tubuhnya penuh aroma masakan.
Dia merasa tidak cocok dengan tempat semewah ini dan memakai sandal dengan hati-hati.
Sally mengambil sandalnya sendiri, lalu suara Albert terdengar, "Bukankah kamu yang minta mobilnya?"
"Aku nggak pernah minta."
"Iya, hanya aku yang bisa mentolerir kebohonganmu."
Kata-kata pagi tadi adalah gumaman saat mimpi buruk, dia memang tidak ingat pernah meminta sesuatu.
Awalnya, dia memang suka minta barang ke Albert. Itu karena dia merasa tidak percaya diri kalau Albert masih mencintainya.
Jadi dia ingin melakukan sesuatu untuk memastikan cinta Albert tetap ada.
"Kak, ikut aku duduk di dalam."
Melihat Sally tidak mau menanggapi, Albert membuka mulut, lalu tiba-tiba menutup pintu.
Sekeras apa pun dia marah, dia tidak akan membiarkan Sally keluar dari rumah ini.
Itu janji mereka dulu.
Dia berjalan kembali dengan santai dan pura-pura acuh, "Rona wajahmu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda