Bab 270
Mobil berhenti di Universitas Titus. Sally tidak tahu jalan, maka Albert keluar mobil dan memimpin jalan di depan.
Albert pernah mengunjungi rumah Herman di sana beberapa kali. Meski luasnya hanya sekitar seratus meter persegi, rumah itu sangat bersih dan harmonis. Saat itu, istri Herman masih hidup.
Saat itu, Herman merekomendasikan Albert untuk mengikuti kompetisi di luar negeri. Albert awalnya ingin mengajak Sally ke rumah Herman untuk makan bersama dan sekalian bertemu istri Herman, tetapi akhirnya tidak kesampaian. Istri Herman sebenarnya sudah mulai menderita gangguan kesehatan sejak saat itu.
Sesampainya di depan rumah, Albert mengetuk pintu. Zaki membukakan pintu dengan mata merah.
Zaki buru-buru menggosok matanya. Suaranya serak.
"Selimut dan yang lain nggak usah dibawa. Bawa yang ada nilai kenang-kenangannya. Lalu, lihat lagi apakah ada barang berharga yang harus dibawa dan diberikan pada kakak Sally. Rumah ini bukan milik Pak Herman, tapi dialokasikan oleh pihak kampus untuk

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda