Bab 32
Nada bicara Albert sangat datar. Ada secercah senyum di matanya, tetapi ekspresinya tampak muram, "Orang yang sudah menikah, kira-kira siapa lagi yang bisa menggigit bibirnya?"
Para petinggi di sekeliling saling memandang, tak mengerti kenapa tiba-tiba suasana jadi seperti di medan perang.
Adrian pun tidak menunjukkan emosi lain, hanya mengangguk sedikit.
"Sepertinya Sally belakangan ini sedang nggak begitu senang, katanya ingin bercerai darimu, itu hanya kata-kata saat marah. Kalau kalian ada kesalahpahaman, harus dibicarakan baik-baik, jangan sampai keluarga khawatir."
Sudut bibir Albert menyungging senyum yang tajam, malas berpura-pura dengan orang munafik seperti ini.
"Kamu sendiri bilang itu hanya omongan saat marah. Dia istriku, aku akan menangani sendiri, tak perlu repot-repot Kakak ikut campur."
Albert langsung menuju ruang kantornya.
Sementara itu, Adrian tetap berdiri di tempat, lalu melangkah masuk ke lift. Dia kembali berdiskusi dengan beberapa petinggi di belakangnya menge

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda