Bab 38
Padahal kata-kata itu jelas-jelas keluar dari mulutnya.
Sally benar-benar tak mengerti pria ini, seolah sejak beberapa tahun lalu, mereka berdua tak pernah lagi bicara di frekuensi yang sama.
Dia hanya berdiri di seberang, dengan sikap dingin menyaksikan penderitaan Sally.
Sally bagaikan meronta dalam lumpur, lama-lama terbiasa tak ada yang datang menyelamatkan.
"Sakit, sakit, lepaskan aku, lepaskan!"
Dia tak bisa melawan, seluruh tubuhnya sakit sampai keluar keringat dingin.
Albert akhirnya menghentikan tindakannya, menundukkan kepala dalam-dalam di lehernya. Suaranya terdengar muram, "Aku hampir gila karena kamu, Sally ...."
Sally merasa agak lebih baik, menutup mata, tak ingin melihatnya.
Albert membetulkan pakaian Sally sejenak, membantunya duduk, tak melanjutkan lagi.
Dari luar jendela terdengar ketukan. Albert menurunkan sedikit kaca jendela, terlihat Octaviani berdiri di luar.
Pakaian Octaviani masih ada noda kopi, wajahnya agak pucat menatap ke dalam.
"Albert, bukankah sebentar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda