Bab 61
Albert menyeret Sally keluar, menyuruh pengawal menjaganya, lalu masuk ke ruangan untuk menjelaskan.
"Bu, beberapa hari terakhir ini suasana hatinya sedang buruk. Jangan membahas masalah ini lagi dengannya, anggap saja dia sudah gila."
Riska bersandar di meja di sebelahnya, satu tangan menyentuh dahinya, seolah-olah sedang kesal serta sakit kepala, bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.
Albert tidak repot-repot mengatakan apa-apa lagi, meninggalkan ruangan, meraih Sally dan berjalan menuju koridor.
Sally mencoba melepaskan tangannya, tapi tenaganya begitu kuat hingga merasa pergelangan tangannya hampir putus.
Restoran ini adalah salah satu yang terbaik di Kota Titus, sangat mewah, bahkan toiletnya luas serta bersih.
Albert mendorongnya ke bilik toilet kecil. Tepat saat hendak mengumpat, Albert mencengkeram dagunya.
Jari-jarinya terjepit di antara giginya, tidak bisa mengatupkan mulutnya lagi. Sally hanya bisa memelototinya dengan marah.
Albert mengangkat roknya dengan tangan s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda