Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 18

Hardy berdiri di jalan paling bergengsi di Kota Yorken. Butiran salju halus jatuh di pundaknya lalu segera mencair. Dia mendongak menatap poster besar Pekan Mode yang terpampang tak jauh dari sana. Nama Yasinta Wistara tercetak jelas di atasnya. Urusan di dalam negeri belum juga tuntas. Desakan orang tua, tekanan dewan direksi, pengkhianatan orang yang dicintai, serta ejekan para pesaing ... Hardy telah merasakan pandangan dingin dan pengabaian yang belum pernah dia alami sepanjang hidupnya. Dia menjual sebagian aset pribadinya, menyerahkan perusahaan kepada manajer profesional untuk dikelola, lalu menyingkirkan segalanya dan terbang sendirian ke Kota Yorken. Namun ... "Pak, untuk memasuki area peragaan busana dibutuhkan undangan." Petugas keamanan menghadangnya. Jari-jari Hardy bergetar pelan. Dia tidak punya undangan. Dia ingin mengatakan bahwa dia mengenal Yasinta dan datang untuk mencarinya. Namun saat mulutnya terbuka, kata-kata itu justru tersangkut di tenggorokan. Siapakah dirin

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.