Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 8

Waktu berlalu hari demi hari, hingga akhirnya tiba hari di mana prosedur perceraian sepenuhnya selesai. Elena pergi ke Kantor Catatan Sipil untuk mengambil surat cerai itu. Ketika melihat tulisan "pemutusan hubungan pernikahan" di atasnya, hati Elena dipenuhi ketenangan yang aneh. Elena kembali ke vila, lalu mulai mengemasi barang-barangnya untuk terakhir kalinya. Ketika membereskan barang-barang, Elena baru menyadari betapa sedikit barang-barang miliknya di tempat yang sudah ditinggalinya selama bertahun-tahun ini. Lemari pakaian sebagian besar berisi pakaian sederhana yang memudahkan Elena merawat Steven. Di meja riasnya hanya ada sedikit kosmetik atau perhiasan mahal, lebih banyak berbagai kotak obat cadangan, serta catatan tempel yang merangkum semua kesukaan Steven dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Ada pula alat-alat khusus yang dibutuhkan saat penyakit Steven kambuh .... Hampir semua detail kecil adalah jejak kehidupan yang berputar mengelilingi Steven. Elena merapikan semuanya satu per satu, sementara kenangan juga berdatangan seperti air pasang. Elena teringat penolakan Steven saat dia pertama kali datang, teringat kegembiraannya saat pertama kali Steven mengizinkannya mendekat, teringat kekhawatirannya saat penyakit Steven kambuh. Dia juga teringat ketidakpedulian Steven dan rasa sakit hati yang makin sering Elena rasakan setelah Jessica muncul .... Akhirnya, Elena melepaskan cincin yang tidak pernah diperhatikan pasangannya dari jari manisnya. Sentuhan dingin itu terasa seperti kehangatan terakhir dari lima tahun pernikahannya. Elena memasukkan surat cerai, cincin nikah, semua catatan yang penuh dengan hal-hal yang perlu diperhatikan, serta semua yang berhubungan dengan Steven ke dalam sebuah kotak dengan hati-hati. Elena membawa kotak ini sambil berjalan menuju ruang kerja Steven. Dia perlahan membuka pintu. Baru saja Elena meletakkan kotak di sudut meja, tetapi dari belakang terdengar suara dingin yang penuh amarah, "Siapa yang mengizinkanmu masuk? Aku sudah mengatakan kalau kamu nggak boleh masuk ke ruang kerjaku! Keluar!" Elena berbalik, melihat Steven yang entah sejak kapan pulang. Pria itu sedang berdiri di pintu dengan wajah muram yang menakutkan. Elena mencoba menjelaskan, "Aku hanya ingin mengantarkan sesuatu, lalu aku akan pergi setelah menaruhnya ...." "Semua barang yang sudah kamu sentuh terasa memuakkan untukku!" Steven sama sekali tidak mau mendengarkan. Rasa muak di matanya hampir meluap, sementara dia menunjuk pintu sambil berkata dengan keras, "Keluar dari sini sekarang juga! Jangan berani-beraninya masuk lagi. Apa kamu dengar?" Ketika Elena melihat penampilannya yang menolak dengan emosional, gejolak terakhir di hatinya akhirnya mereda. Elena menundukkan kepala, lalu berkata dengan suara pelan, "Maaf, ini nggak akan terjadi lagi." Elena tidak akan menginjakkan kaki lagi di sini, juga tidak akan mengganggu Steven lagi. Wanita itu berbalik, lalu melangkah keluar dari ruang kerja Steven dengan tenang. Begitu Elena melangkah keluar, seorang pelayan tergesa-gesa menghampiri Steven sambil berteriak, "Pak! Ini gawat! Nona Jessica terjatuh di taman. Sepertinya pergelangan kakinya terkilir, dia tampak sangat kesakitan!" Wajah Steven langsung berubah drastis, tidak peduli dengan hal lain lagi, bahkan tidak melirik Elena lagi. Pria itu buru-buru memberi perintah pada pelayan, "Bersihkan dan disinfeksi ruang kerja secara menyeluruh." Kemudian, Steven bergegas ke arah taman, lalu sosoknya pun menghilang dari pandangan dengan cepat. Elena berdiri di koridor yang kosong, menatap Steven yang berlari ke arah wanita lain tanpa ragu, melihatnya menggendong Jessica naik ke mobil, hingga akhirnya kendaraan itu sepenuhnya menghilang dari pandangan. Elena berdiri lama di sana, sangat lama. Kemudian, Elena kembali ke kamar tamu, mengangkat koper kecil yang sudah dikemas, lalu sekali lagi melihat tempat yang sudah ditinggalinya belasan tahun, tetapi tidak pernah benar-benar menjadi miliknya. Elena berbalik pergi tanpa melihat ke belakang. Di luar, sinar matahari bersinar cerah.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.