Bab 24 Suami Idaman
Lana memang bicara dengan sangat tegas tadi, tetapi begitu sampai di rumah, dia langsung jatuh sakit. Wajah mungilnya tampak merah karena demam tinggi. Mengingat kondisinya yang sedang hamil, dia tidak boleh sembarangan minum obat. Dia hanya bisa menatap Harvey dengan mata sayu saat pria itu berjalan mondar-mandir di depannya.
Harvey tampak berusaha sekuat tenaga menahan diri agar tidak mengomelinya, supaya tidak menakuti Lana saat sedang sakit.
"Sudahlah, cepat tidur. Aku akan menjagamu." Harvey mengibaskan tangannya dengan kuat, seolah ingin membuang rasa frustrasinya ke udara.
Lana menggerakkan bibirnya, hendak berkata itu tidak perlu karena sudah terbiasa mengurus dirinya sendiri. Namun, begitu melihat mata Harvey yang tajam tiba-tiba menyipit dengan tatapan mengancam, Lana langsung menciutkan lehernya dan mendadak jadi penurut.
Sebenarnya, perasaan Lana hari ini sangat kacau. Jika dia sendirian, dia pasti tidak akan bisa berhenti memikirkan hal-hal yang menyedihkan. Ditemani oleh

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda