Bab 26 Tuan Muda Harvey Menenangkan sang Buah Hati
Baru saat itulah Lana merasa malu. Entah mengapa, bayangan tentang apa yang terjadi pada malam itu tiba-tiba terlintas di benaknya. Wajahnya merona merah dan dia segera mendorong Harvey menjauh.
Awalnya, Harvey merasa bingung, tetapi begitu melihat rona merah di wajah Lana, Harvey pun mulai mengerti.
Dalam urusan seperti ini, dia sebenarnya jauh lebih berpengalaman dibanding Lana. Jadi, dengan penuh pengertian, dia tidak mengungkitnya lagi, hanya saja dia tersenyum dengan tatapan yang sedikit menggoda.
Keheningan di dalam kamar itu terasa begitu menyesakkan. Lana menggigit bibirnya, lalu berbisik pelan, "Sebenarnya, begini lebih baik. Karena anak ini adalah anakmu, aku nggak merasa terlalu banyak berutang budi padamu. Kelak kalau kamu sudah menemukan gadis yang cocok, katakan saja padaku. Aku janji nggak akan merepotkanmu ataupun menyulitkanmu."
Suasana yang tadinya terasa cukup menyenangkan, tiba-tiba berubah menjadi kaku setelah dia mengucapkan kalimat tersebut. Lana yang sensitif se

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda