Bab 29 Bukan Hamil
Sedrick terpaku oleh kecuekanku. Ada sedikit kebingungan dalam tatapan matanya ke arahku.
Dulu, aku yang selalu mengejarnya. Sekarang tiba-tiba aku bilang tak butuh lagi, wajar saja Sedrick bingung.
Akan tetapi, Sedrick mungkin tidak mengerti bahwa aku bukan mendadak tidak membutuhkannya lagi.
Sedrick tiba-tiba menjadi sedikit emosi. Dia mendorongku ke wastafel.
"Nggak butuh? Apa maksudmu?"
"Kamu seharusnya tahu, sebagai istriku, kamu harus menghadiri banyak acara. Mana mungkin kamu nggak butuh?"
Aku menatap Sedrick dengan acuh tak acuh. Tak ada emosi di mataku.
Sedrick tidak memberikannya padaku di saat aku paling membutuhkan itu. Sekarang ketika aku tak lagi membutuhkannya, Sedrick malah memaksa memberikannya?
"Apa yang lucu?" Alis Sedrick berkerut lebih kencang.
Aku mengatupkan bibirku, lalu mengembuskan napas pelan.
"Sedrick, kenapa repot-repot? Kalau kamu menginginkan istri yang terhormat, lebih baik pilih Cesilia saja."
"Kalung ratusan juta, tas model terbaru, ditambah dengan per

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda