Bab 78 Isdiano
Aku terus menelepon Sedrick sedang membereskan dokumen-dokumen itu, tetapi ponselnya tidak aktif.
Aku merasa cemas dan bertanya kepada Karen lagi. Dia bilang Sedrick pasti sudah pulang untuk mengambil beberapa dokumen. Baru setelah itu aku bergegas kembali ke apartemen.
"Sedrick, kamu di rumah? Sedrick?"
Tidak ada lampu yang menyala di dalam rumah dan sepertinya tidak ada tanda-tanda orang pernah kembali.
Namun begitu melihat jejak sepatu di ruang tamu, aku yakin Sedrick pasti telah kembali.
Aku bergegas ke kamar tidur dan melihat Sedrick terbaring diam di atas kasur. Sekuat apa pun aku mengguncangnya, dia tetap tidak bangun.
Aku menyentuh pergelangan tangan Sedrick untuk memastikan denyut nadinya masih ada sebelum menghela napas lega.
Dengan masalah besar yang menimpa Grup Pranata, aku selalu merasa ada yang tidak beres. Kalau sesuatu terjadi padanya, seluruh Grup Pranata akan tamat.
Aku langsung menghubungi ambulans sebelum menghubungi pengelola properti.
"Aku istri Sedrick. Sedrick

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda