Bab 624
Melihat Theo dari kejauhan, dia tampak seperti remaja yang sedang jatuh cinta.
Di seberang jalan, begitu Luna turun dari taksi, dia langsung melihat Theo sedang memegang buket mawar dan tersenyum lebar.
Pembuluh darah di dahi Luna pun langsung muncul.
Alasan dia mengajak Theo keluar malam itu adalah untuk mengakhiri semuanya dengan baik. Di sakunya, ada sepasang cincin yang dia buat sendiri untuk mendoakan semua kebahagiaan untuk Theo dan pasangan masa depannya.
Namun, pada saat ini, melihat buket mawar di tangan Theo, Luna memiliki perasaan campur aduk.
“Awas!”
Tepat ketika Luna menatap Theo dan sedang bertanya-tanya bagaimana melanjutkan kencan malam ini, suara seorang pria tiba-tiba terdengar dari belakangnya.
Luna mengerutkan alisnya dan secara naluriah berbalik untuk melihat.
Di depan matanya ada kilatan keperakan dari sebilah pisau. Tepat ketika pisau itu berjarak kurang dari 10 sentimeter dari kepalanya, jantung Luna secara naluriah berdetak kencang. Dia tanpa sadar mundur sela

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda