Bab 896
Luna menghela napasnya dan menatap semua sketsa dengan perasaan campur aduk.
Dia membungkuk dan hendak merapikan sketsanya ketika dia mendengar klakson mobil datang dari luar.
Klakson itu panjang seolah-olah mencoba berteriak pada seseorang.
Luna mengerutkan alisnya dan tanpa sadar melihat ke luar jendela kamarnya.
Sebuah mobil sport berwarna biru berhenti di depan Vila Teluk Biru.
Christian, yang mengenakan jaket kulit hitam, bersandar di pintu mobil dan melihat ke kamar tidur Luna.
Ketika melihat Luna sedang memperhatikannya, Christian tersenyum nakal.
Dia menatap Luna dan mengeluarkan ponselnya. Sesaat kemudian, ponsel Luna berdering. Itu adalah panggilan telepon dari Christian.
Luna mengerutkan alisnya dan mengangkatnya.
“Mengapa kau ada di sini? Berhentilah membunyikan klaksonnya. Aku baru saja menidurkan anak-anak.”
Christian, di ujung telepon pun tertawa. “Aku dengar seseorang sedang dalam suasana hati yang buruk, jadi aku ingin membawanya keluar untuk bersantai dan melepaskan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda