Bab 469 Dendam Pribadi
Leonard mengobrol dengan Alice cukup lama sebelum akhirnya berdiri dan pergi.
"Bu, aku akan suruh Adam membelikan ibu ponsel untuk menelepon Bibi Selena."
"Nanti, ibu bisa mengobrol dengan Bibi Selena."
"Ya. Terima kasih." Alice tersenyum hangat, lalu berpesan, "Leonard, perlakukan Feli dengan baik, ya."
"Jangan sampai kamu menyakiti Feli."
"Ya, Bu. Aku tahu."
Leonard menoleh ke arah Felicia yang masih menyiapkan obat di ruang farmasi. Tanpa dia sadari tatapannya melembut. Felicia yang merasakan tatapan itu pun mendongak dan melihat ke arah Leonard.
Tatapan keduanya bertemu, dan seketika itu juga, senyum mereka terbit bersamaan. Ada kehangatan yang sulit diungkapkan yang perlahan mengalir di antara mereka.
Alice hanya menyaksikan dalam diam. Namun, ujung bibirnya tak urung terangkat membentuk senyuman. Perjodohan yang dirinya dan Selena tentukan akhirnya berbuah manis.
...
Setelah Alice kembali ke kamar untuk beristirahat, Leonard dan Felicia meninggalkan ruang farmasi.
"Ayo, aku teman

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda