Bab 555 Psikopat Senior Bertemu Psikopat Junior
Pita suara Arthur sudah rusak, jadi suaranya serak dan sulit didengar. Saat tertawa terbahak-bahak dalam kegilaan, suaranya semakin terdengar menusuk telinga.
Wilma meraih telinganya, menutupnya rapat-rapat agar tidak mendengar tawa mengerikan itu.
Di luar bangsal, Pak Aji belum pergi jauh. Dia mengeluarkan ponsel dan membuka foto Oliver yang tersimpan di sana.
Ketika menatap foto itu, setitik air mata jatuh ke pipinya.
Dia sudah setia mengikuti Oliver sepanjang hidupnya dan menganggap pria tua itu sebagai keluarga terdekatnya. Setiap hari, dia merawat Oliver dengan sepenuh hati, berharap tuannya bisa panjang umur.
Kalaupun tidak bisa hidup lama, setidaknya jangan pergi dengan cara seperti ini.
"Tuan, ada hal-hal yang nggak bisa dilakukan oleh Pak Leonard dan Nona Felicia, tapi aku bisa," gumam Pak Aji dengan suara tercekat. "Aku sudah minta Arthur menghubungi Jenny. Orang gila seperti Wilma cuma bisa dihukum oleh orang gila juga seperti Jenny."
"Tuan, dirimu begitu tulus kepada keluar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda