Bab 89
"Aduh ... "
"Sakit ... perutku ... sakit ... "
Wajah Yuda penuh dengan keterkejutan.
"Kalian ... kalian ... "
Belum selesai bicara, Yuda juga merasakan perutnya seperti disayat pisau, keringat dingin langsung membasahi seluruh tubuhnya.
"Kamu ... apa yang sudah kamu lakukan?!" Yuda menatap Seno dengan wajah pucat dan penuh amarah.
Seno hanya menggeleng pelan.
"Bukan apa-apa. Tenang saja, nggak mematikan, cuma akan bikin kamu kesakitan setengah mati. Orang biasa paling kuat tahan lima belas menit, tapi kalian kan orang penting, harusnya bisa tahan dua puluh menit, bukan?"
Yuda dan empat pengawal kesakitan sampai tidak bisa bicara, bahkan untuk mengutuk Seno pun mereka tidak sanggup. Mereka tidak tahu apakah Seno bicara serius atau tidak, tapi satu hal pasti, rasa sakit itu nyata dan luar biasa.
Sementara itu, Seno duduk santai, melanjutkan minum teh. Lima menit berlalu, dia berkata dengan nada tenang.
"Sujud ke mejaku, aku bisa kurangi rasa sakit kalian."
Melihat Seno duduk santai seper

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda