Bab 99
Mendengar ucapan itu, Carel mengangguk dengan tatapan kosong.
Masalahnya jelas merupakan luka batin yang sudah lama dia pendam.
Namun, saat ini, sorot matanya mulai memancarkan harapan.
"Pak ... Pak Seno, karena kamu bisa melihat masalah saya, aku ... "
Seno menyela dengan tenang.
"Dengan statusmu, pasti sudah pernah menemui banyak dokter, tapi nggak ada yang bisa menyembuhkannya. Kalaupun ada, hanya sementara, tetap nggak bisa sembuh total. Lama-lama, kamu pun menyerah dan pasrah."
"Aku bisa katakan, masalahmu itu bukan alami, itu ulah manusia. Aku bisa menyembuhkannya, tapi untuk benar-benar sembuh, butuh waktu lama. Aku nggak punya waktu sebanyak itu."
Mendengar itu, wajah Carel langsung bersinar penuh kegembiraan. Seno bilang bisa menyembuhkan, hanya saja sekarang tidak sempat.
Itu berarti masih ada harapan. Carel begitu bersemangat, ekspresinya tidak bisa menyembunyikan rasa senang.
"Pak Seno, aku boleh ... "
"Aku benaran nggak punya waktu, tapi aku bisa tunjukkan jalan. Kamu pern

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda