Bab 38
Ucapan Nina itu membuat Fenny berbunga-bunga.
"Benar, dia hanyalah seorang penjilat."
"Nggak masalah kalau dia nggak bisa punya anak. Aku bisa mencarikan seorang saudara untuknya, ketika anak itu lahir, biarkan saja dia menjadi ayah murahan."
Fenny langsung bertindak. Hari itu juga dia menghubungi Daniel yang sedang berada di rumah.
Daniel tidak bisa melupakan wanita muda yang menggoda dan penuh tipu daya itu.
Di rumah, dia berganti beberapa setelan pakaian, menyemprotkan parfum, lalu bergegas memenuhi janji temu.
Ketika pulang, wajahnya penuh kepuasan.
Terhadap pria yang mirip seperti kasim ini, aku benar-benar tidak mengerti bagaimana Fenny bisa membuatnya begitu puas.
Selama setengah bulan berturut-turut, hubungan Daniel dan Fenny semakin memanas.
Pada saat ini, kabar datang dari kampung halaman orang tuaku.
Rumah keluargaku berada di kawasan pinggiran kota dan tahun ini pemerintah membangun jalan raya yang kebetulan melintas tepat melalui tanah kami.
Saat aku pergi menegosiasikan h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda