Bab 136
Aku menghampiri lalu mengulurkan tangan untuk menyentuh kepala Dion. Kepalanya terasa begitu panas.
Dion demam!
Saat aku menarik tanganku kembali, sebuah tangan yang terasa panas tiba-tiba mencengkeram pergelangan tanganku. Aku menoleh. Dion entah bagaimana sudah tersadar kembali, matanya melotot ke arahku, suaranya juga terdengar serak.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Kamu nggak tahu kalau dirimu demam?"
Aku menarik tanganku dari genggaman Dion, menggosok pergelangan tanganku yang sakit dan berkata padanya, "Jangan bergerak. Aku akan bertanya ada obat penurun demam pada Bi Hana. Kalau nggak ada, aku akan menyuruh sopir mengantarmu ke rumah sakit."
"Nggak perlu ke rumah sakit."
"Aku nggak setuju."
Setelah itu, aku berlari keluar dan menemukan kotak P3K, yang berisi obat penurun demam. Aku juga mengisinya dengan segelas air hangat lalu memberikannya pada Dion.
"Minum obatnya dulu."
"Nggak perlu."
Dion menepis tanganku. "Pergi."
"Aku akan pergi setelah kamu minum obatnya."
"..."
Dion memejamka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda