Bab 145
Riko langsung menarikku ke sisinya, lalu menatap Elmira dengan marah.
Elmira juga segera sadar, dia lebih dulu melotot ke arahku, lalu berbalik menjelaskan pada Riko, "Riko, bukan begitu. Tadi dia tiba-tiba membalikkan tangan, aku sama sekali nggak melakukan apa-apa. Dia juga bilang ...."
"Maaf, Pak Riko."
Aku langsung memotong ucapan Elmira, berbalik dan bicara pada Riko. Dia segera memusatkan perhatian padaku. Dari ekor mataku, aku melihat ekspresi Elmira yang terpojok. Hatiku tidak merasa puas, hanya merasa ironis, tapi sama sekali tidak boleh kelihatan di wajahku.
"Pak Riko, tadi ada rekan kantor yang mencariku, katanya Nona Elmira mau menemuiku. Aku kira ada urusan penting jadi aku turun. Nggak disangka setelah ketemu, Nona Elmira langsung memakiku wanita murahan yang menggodamu. Aku sudah jelaskan kalau hubungan kita hanya teman, tapi Nona Elmira nggak percaya, malah memaksaku mengaku. Dia juga bilang aku bukan keponakan pamanku. Aku tadinya mau pergi, tapi Nona Elmira tiba-tiba

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda