Bab 14
Telinga Riko memerah. "Lain kali, jangan teriak keras-keras! Kalau ada yang dengar, mereka bisa ngomong sembarangan lagi."
"Memangnya kenapa kalau mereka omong sembarangan? Kamu memang milikku. Posisi sebagai istrimu juga hanya akan jadi milikku."
Elmira menarik dasi Riko dengan sorot mata menggoda.
Akan tetapi, itu justru membuat Riko merasa ada yang sesuatu yang salah.
Riko mengernyit. "Aku dan Tiara belum cerai."
Menyadari ucapannya salah, Elmira langsung berbelit, "Maksudku ... kamu sudah berjanji sebelumnya bahwa kamu akan cerai dengan Tiara setelah dia melahirkan anaknya, lalu menikahiku, 'kan?"
Riko menggelengkan kepala. "Sudah kubilang, itu faktor nggak pasti."
"Nggak pasti? Maksudmu, kamu belum tentu akan menikah denganku?"
Elmira terkesiap. Lalu, dia menutupi wajahnya dan menangis.
Riko membuka mulutnya, tetapi tidak bisa menjelaskan apa-apa. Dia hanya bisa berbalik dan memeluk Elmira seraya menghiburnya dengan suara lembut.
Setelah itu, ronde kedua dimulai ....
Ketika semuan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda