Bab 161
Aku terbangun ketika di luar jendela sudah gelap gulita. Di dalam kamar hanya ada cahaya redup yang menyala. Sambil memijat-mijat kepala yang berdenyut aku bangkit dan duduk. Di luar tidak terdengar suara apa pun, jangan-jangan pasangan suami istri itu sudah pergi ....
Aku merasa tenggorokanku kering dan serak. Masih ada banyak hal yang di dalam mimpi kulihat dengan samar, juga banyak pertanyaan yang ingin kutanyakan dengan jelas.
Baru saja aku berjalan ke arah pintu dan menyentuh gagang pintu, tiba-tiba terdengar suara Miko dari luar.
"Pak Dion, apa akting Kirana ini nggak terlalu berlebihan?"
Dion tidak menjawab, suasana di luar jatuh dalam keheningan aneh. Tanpa kusadari, tanganku yang bergerak memutar gagang pintu jadi terhenti, lalu aku berdiri di sisi pintu dan mendengarkan Miko melanjutkan kata-katanya.
"Sebelumnya kami memang pernah curiga Kirana ini sengaja dikirim seseorang. Bagaimanapun juga di saat seperti ini bisa menemukan orang yang mirip dengan kakak Nona Elmira bukanla

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda