Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 190

Mendengar Miko bicara demikian, aku segera teringat. Setelah bangun, ingatanku tentang pemilik asli memang ada semuanya. Akan tetapi, ingatanku tentang kedua orang itu saling bersilangan, sebagian besar yang muncul di pikiranku masih mengenai diriku sendiri, sehingga soal pemilik asli malah tertindih. Sekarang sudah disebut, aku segera sadar, lalu menatap Dion. "Ada apa dengannya?" "Hari ini kamu akan melihatnya, nanti ganti gaun dulu." "Baik." Setelah sarapan, Miko pergi sendiri. Aku dan Dion tetap di rumah. Sementara aku tetap membawa lukisan itu, Dion membaca koran sebentar, lalu berjalan ke sampingku, menebarkan bayangan besar. "Ini lukisan apa?" "Entahlah, dari mimpi, tentang seseorang yang sepenuhnya terkunci di dalam kegelapan." "Di lukisanmu ini nggak terlihat orangnya." "Nggak terlihat?" Aku sedikit mengangkat kanvas ke arah cahaya matahari, lalu berkata pada Dion, "Lihat, kalau menghadap ke matahari sebenarnya bisa tampak bayangan sosok manusia, hanya saja terlalu gelap jadi

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.