Bab 91
Setelah kembali, Dion tertidur sambil bersandar di sofa. Aku duduk di sebelah Dion, menopang kepalaku dan menatap wajah lelahnya. Miko mengambil selimut di sebelah dan menyelimuti Dion. Saat berbalik untuk pergi, dia melihat Nenek Fia muncul dari kegelapan. Miko memberi isyarat untuk diam, lalu mengajaknya keluar.
Aku ragu sejenak, lalu mengikuti mereka.
Setelah duduk di luar, Nenek Fia bertanya, "Pembunuhnya sudah tertangkap?"
Miko menggelengkan kepalanya. "Bu, nggak semudah itu menangkap pembunuhnya. Jelas dia sudah merencanakan ini. Waktu sudah berlalu begitu lama dan banyak bukti mulai menghilang. Sekarang kita cuma bisa melanjutkan perlahan. Menemukan mayat utuh Nona Tiara saja sudah merupakan pencapaian yang nggak terduga. Selain itu, polisi sudah mencari begitu lama sehingga mereka sudah putus asa untuk menemukan mayat Nona Tiara. Jangan khawatir."
"Mana mungkin aku nggak cemas? Kalau teringat pembunuh yang membunuh Tiara dan bayi dalam kandungannya yang masih berkeliaran membua

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda