Bab 81
Padahal sebenarnya, dia sengaja menunggu Eric.
Dia sendiri tidak tahu mengapa malam ini ingin menunggu Eric pulang. Mungkin karena perkataan Nenek semalam memberi pengaruh padanya.
Dia juga ingin mencoba berusaha sekali lagi!
Dia tidak tahu hasil akhirnya akan seperti apa.
Namun, dia berpikir bahwa jika dia tidak berusaha sama sekali, maka suatu hari nanti dia pasti akan menyesal!
Eric melangkah mendekati Sania.
Begitu berdiri di depannya, dia menundukkan mata dan menatapnya dari atas. Bibir tipisnya terangkat sedikit, suaranya rendah dan serak saat berkata, "Kudengar dari Ibu, kamu berencana mau syuting film?"
Fakta bahwa Eric mengetahui hal ini sama sekali tidak mengejutkan bagi Sania.
Dia menengadah dan menatapnya, lalu mengangguk perlahan. "Ya."
Setelah mendengar jawabannya, kening Eric segera berkerut.
Ekspresinya tampak suram. Setelah terdiam sejenak, dia bertanya lagi, "Apa syutingnya bersama pria bermarga Warson itu?"
Sania menjawab, "Dia pemeran utamanya."
Sorot mata Eric berf

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda