Bab 495
Di depan Valencia, orang yang sudah menolong ayahnya, pria itu tidak berterima kasih, tetapi juga menatap dengan aneh dan nada bicaranya juga tidak bersahabat.
Dagu pria itu sedikit terangkat. Ekspresinya congkak, dingin, dan bahkan terkesan meremehkan. "Jadi, kamu yang mengantar ayahku ke rumah sakit?"
Valencia mengangguk. "Ya."
Alis Valencia berkerut. Dari gelagatnya, jangan-jangan pria itu ...
Seperti yang sudah Valencia duga, pria itu lanjut berkata, "Kamu yang mendorong ayahku sampai jatuh, 'kan?"
Valencia langsung tertawa hambar. Benar saja.
Tatapan Valencia menyiratkan ejekan halus. Dia menghela napas dan menggeleng. "Bukan. Ayahmu jatuh sendiri, nggak ada yang dorong."
"Huh, masih nggak mau mengaku? Ayahku itu badannya sehat, tahu? Umurnya sudah 70 tahun lebih, tapi masih bisa kerja di rumah. Kalau bukan gara-gara kamu dorong, mana mungkin dia bisa tiba-tiba jatuh?"
Lalu, keluarlah tuduhan lain dari mulut pria itu.
"Kalau bukan kamu yang mendorong, buat apa kamu menolong ayahku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda