Bab 6
"Kalau menurutku, Bu Linda si janda itu memang nggak bisa diam. Nggak punya suami, kerjaannya cuma melirik laki-laki orang!"
Aku teringat sebelumnya ada yang memperingatkanku agar berhati-hati terhadap Bu Linda, tapi aku tidak menghiraukannya.
Biasanya Bu Linda sering memperhatikan aku. Kalau di rumahnya ada makanan enak, dia pasti ingat untuk mengirim sedikit padaku, apalagi setelah kejadian terakhir dengan Chakra waktu itu.
Dia juga yang melihat aku tampak begitu tertekan, makanya sengaja menyarankan agar aku mencari Chakra. Kalau bukan karena dia, aku tak akan pernah tahu kalau pijatan pria itu ternyata sehebat itu.
Sesampainya di rumah, aku merebus ayam dan meminta suamiku membawakan semangkuk untuk Bu Linda.
Saat malam tiba, bayangan kejadian semalam muncul kembali. Perasaan yang familier terasa lagi di dalam tubuhku.
Aku memeluk suamiku di samping, merasa tidak nyaman, dan aku ingin dia membantu mengatasi rasa gelisahku.
Suamiku membalikkan tubuh dengan nada kesal. "Kamu ini suda

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda