Bab 19
Tomy sudah membuka mulut dan hendak mengatakan sesuatu. Tapi lidahnya terasa keluh dan sulit mau mengungkapkan kata-katanya.
Dia ingin mendekati Nabila pelan-pelan. Berharap bisa memanfaatkan kesempatan karena sering berada di dekat wanita itu. Dia tidak pernah mengira kalau Nabila akan begitu terus terang begini memutus semua kesempatan.
Dia ingin tanya kenapa, dan ingin berusaha sedikit lagi. Dia enggan menyerah meski hanya ada setitik kesempatan.
Namun, saat melihat ekspresi lembut tapi jelas ingin menjauh di wajah Nabila. Secercah harapan di hati Tomy pun padam seketika.
Ribuan kata yang ingin dia ucapkan akhirnya hanya jadi satu kalimat, "Baiklah. Aku akan menuruti semua maumu, Nabila."
Untuk pertama kalinya dia tidak memanggil wanita ini dengan panggilan "Kak Nabila" seperti biasa. Dia ingin mencoba memanipulasi dirinya sendiri agar percaya bahwa mereka jadi lebih dekat.
Nabila sendiri sama sekali tidak mempermasalahkan panggilannya. Dia malah menepuk bahu pria itu untuk menghibu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda