Bab 7
Keesokan harinya, ketika aku tiba di kantor, sudah ada yang menunggu di tempatku.
Aku meletakkan tas dan bertanya, "Kok kamu ke sini? Ada urusan apa?"
Jayden memegang dokumen di meja aku sambil tersenyum dan berkata,
"Aku sedang melihat dokumen-dokumen ini untuk mencari tahu apa menariknya sampai-sampai aku harus menunggu istriku semalaman."
Aku pun teringat kejadian siang kemarin dan wajahku memerah.
Jayden tidak berniat untuk bersikap lembut, dia mendekatiku dan bertanya dengan suara rendah, "Pulang malam ini?"
Kami sudah menikah, jadi tidak ada gunanya lagi berpura-pura.
Aku mengangguk.
Jayden mengangkat alisnya, lalu dengan serius mulai membahas desain undangan bersamaku.
Belum sempat kami melihat dua lembar, Rivano sudah masuk sambil membawa sebuket bunga besar.
"Sayang, jangan marah ya. Aku yang salah ... "
"Aku janji nggak akan melihat wanita lain lagi!"
"Bukannya kamu ingin melihat salju? Kebetulan aku ada waktu luang akhir-akhir ini, gimana kalau kita pergi ke Antika bareng?"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda