Bab 71
Felina tak bisa menahan diri untuk mengerutkan kening. Orang ini sepertinya benar-benar sudah dirasuki oleh orang lain.
Kalau dia benar adik kandung Raymond, ibunya begitu menyayanginya, bagaimana mungkin dia menyebut-nyebut ibu mereka sebagai bahan untuk menyakiti kakaknya sendiri?
Apa dia sendiri tidak merindukan ibunya?
Wajah Raymond sedikit demi sedikit menjadi dingin, "Hendri! Cukup!"
Felina sampai terkejut oleh bentakan tiba-tiba Raymond, para therian di sekeliling pun ikut terperanjat.
Hanya pria di seberang itu yang masih menyunggingkan senyum, bahkan tampaknya lebih senang dari sebelumnya.
"Bagaimana bisa cukup, tahun ini aku sudah siapkan hadiah untukmu lho." Hendri menyipitkan mata, lalu mengangkat tangan dan membuat sebuah isyarat.
Detik berikutnya, sesosok pejantan membawa sesosok betina berjalan mendekat, lalu berdiri di sisi Hendri.
Saat melihat betina itu, pupil mata Raymond mendadak menyusut tajam.
"Dia! Dia ... dia! Dia itu ...! Dia itu!" Bahkan Yoga juga terkejut sam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda