Bab 18
Clarice tiba-tiba terbangun dari mimpi, masih bernapas terengah-engah karena ketakutan.
Tubuhnya basah kuyup, seperti baru ditarik keluar dari air, bahkan rambutnya meneteskan keringat.
"Kamu sepertinya terjebak dalam mimpi buruk, badanmu nggak ada yang nggak nyaman, 'kan?"
Baru sekarang Clarice sadar dirinya berada di ruang perawatan. Di sekelilingnya hanya terlihat putih pucat, hidungnya dipenuhi aroma desinfektan yang tajam.
Rasa sakit yang sengaja dia lupakan kini muncul sekaligus, seluruh anggota tubuhnya terasa nyeri hebat.
Dia merasakan tubuhnya seperti hancur lalu disatukan kembali menjadi satu gumpalan. Dengan susah payah dia mengangkat tangan dan mendapati punggung tangannya masih tertancap jarum infus. Cairan bening mengalir perlahan melalui selang ke tubuhnya.
Keempat anggota tubuhnya kaku dan dingin yang menusuk kalbu.
"Kamu koma lebih dari dua bulan, akhirnya bangun juga."
Pria tinggi itu tersenyum hangat, memberi kesan nyaman. Dia mengenakan jas putih rapi, dengan hati-h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda