Bab 22
Tiga tahun kemudian.
"Pak Andrew, Pak Justin, kita harus melakukan perjalanan bisnis seminggu. Saat ini proyek pengembangan pariwisata perusahaan sementara ditetapkan di Swisen," kata asisten sambil mencatat cepat isi rapat dan memesan dua tiket kelas bisnis.
Jari Andrew yang sedang membolak-balik dokumen agak kaku. Dia sudah bertahun-tahun dia tidak mendengar kata Swisen.
Ekspresi Justin juga menjadi serius, perjanjian di tangannya tanpa sadar digenggam menjadi gumpalan kertas.
Dalam sekejap, suasana kantor berubah berat dan menyesakkan. Hanya terdengar suara napas panjang yang kacau.
Tempat itu menjadi duri paling dalam di hati mereka.
Andrew dulu berjanji pada Clarice, kalau setelah menikah mereka akan bulan madu di Swisen dan melakukan banyak hal romantis.
Justin juga pernah berjanji pada adiknya sambil tertawa. Dia berjanji akan membawanya ke semua tempat di dunia yang Clarice ingin kunjungi.
Tapi pada akhirnya, mereka gagal menepati janji, bahkan kehilangan dia.
"Bagaimana perkem

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda