Bab 100 Jangan Pergi
Angel tidak menyangka, kata-kata yang dia ucapkan waktu mabuk itu masih diingat Elbert sampai sekarang.
Setelah sedikit melamun, Angel akhirnya buka mulut lagi, "Kalimat itu adalah akhir terbaik buat kita. Jangan ada yang menyesal. Kalau sudah lewat, ya sudah."
Elbert, "Aku juga sudah berhenti berharap kamu akan memaafkan aku."
Hati Angel mendadak bergetar.
Elbert menatapnya, "Aku sedang mencari cara agar kamu bisa melihat beberapa sisi positifku, sampai kamu merasa semua kekuranganku bisa ditoleransi."
Angel hampir tidak percaya telinganya, bahkan ragu sama pemahamannya sendiri.
Elbert dengan nada serius menegaskan, " Ya, seperti yang kamu pikirkan, aku sedang berusaha mengejarmu lagi."
Angel butuh beberapa detik buat bereaksi, "Kamu nggak sakit, 'kan?"
Elbert mengangkat tangan kanan, "Mungkin sedikit, ya."
Tapi perhatian Angel justru tertuju ke tangan kiri Elbert. Sejak tadi, entah tidur atau bangun, tangan kiri itu tidak pernah bergerak.
"Tangan kiri bisa digerakkan? Pak Damian yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda