Bab 1115
Gadis itu tersadar dari lamunannya. Dia mengambil ponselnya, lalu memencet kode QR sambil berkata, "Pak Agam, kalau kamu masih lajang, kamu nggak keberatan berteman denganku, 'kan?"
...
Saat Pamela sedang duduk di taksi, dia menerima telepon dari Agam.
Pamela tidak menolak panggilan tersebut. Dia hanya menatap telepon sebentar, lalu menjawab panggilan tersebut.
Suara berat pria itu terdengar di telinganya. "Sayang, kamu di mana?"
Pamela menjawab dengan tenang, "Dalam perjalanan pulang."
Agam sedikit tidak senang. "Kenapa kamu pergi sendiri nggak menungguku?"
Suara Pamela masih dingin dan acuh tak acuh. "Paman, jarang sekali kamu beristirahat dari jadwal sibukmu. Kamu bersenang-senanglah dengan teman-temanmu. Aku takut interaksi sosialmu akan tertunda, jadi aku pulang sendiri dulu."
Agam mengatupkan bibirnya dan terdiam selama beberapa detik, lalu nadanya menjadi sedikit tegas. "Di mana kamu sekarang? Aku akan pergi mencarimu!"
Pamela berkata tanpa memedulikannya, "Nggak perlu, aku hamp

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda